Berita Terbaru
Ketua Majelis Syura PKS: Politik Gagasan Menumbuhkan Pemimpin yang Dirindukan Rakyat
Jakarta — Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohamad Sohibul Iman menutup rangkaian Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PKS 2025 dengan arahan yang sarat makna bagi arah perjuangan politik ke depan.
Dalam pidatonya yang diberi judul “Ideologi, Politik Gagasan, dan Demokrasi Negarawan”, ia menekankan pentingnya politik berbasis ideologi dan gagasan sebagai fondasi untuk melahirkan kepemimpinan yang negarawan.
Sohibul Iman menuturkan, inspirasi pemikiran tersebut muncul dari fenomena politik dunia, khususnya di Barat, di mana sejumlah politisi Muslim berhasil memenangkan pemilihan umum, baik sebagai anggota parlemen maupun kepala daerah.
Salah satu contoh yang menonjol adalah kemenangan Zohran Mamdani, politisi muda Muslim yang terpilih sebagai Wali Kota New York.
“Kemenangan Zohran ini ditopang oleh politik gagasan,” ungkapnya. “Ia mendapat dukungan luar biasa dari masyarakat New York, bahkan mampu mengalahkan kekuatan oligarki yang berusaha menghambatnya dengan dana besar," ujar Sohibul Iman.
Menurutnya, kekuatan Mamdani terletak pada kesederhanaan dan relevansi gagasannya, terutama ide Affordable City, kota yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat. Melalui program seperti transportasi gratis dan penitipan anak yang dibiayai negara, gagasan Mamdani menyentuh langsung kebutuhan nyata warga kota besar.
“Gagasan-gagasan itu menyentuh kehidupan sehari-hari masyarakat. Itulah sebabnya mereka percaya, inilah pemimpin yang akan membuat hidup mereka lebih sejahtera,” ujarnya.
Dalam refleksinya, Sohibul Iman menyatakan bahwa politik gagasan hanya mungkin lahir dari politisi yang memiliki ideologi. Ideologi memberikan arah dan motivasi dalam perjuangan politik, sehingga seorang politisi tidak hanya mengejar kekuasaan, tetapi memperjuangkan nilai dan cita-cita besar.
“Saya punya tesis, bukan hipotesis,” tegasnya. “Politik gagasan hanya akan muncul dari orang yang memiliki ideologi. Dan hanya orang berideologi pula yang dapat menjalankan demokrasi dengan semangat kenegarawanan," tutur Sohibul Iman.
Ia menambahkan, demokrasi yang berlandaskan ideologi akan melahirkan persatuan dan kematangan politik, bukan perpecahan atau politik adu domba.
Karena itu, PKS harus terus menjaga jati dirinya sebagai partai berideologi yang mengedepankan politik gagasan dan berkomitmen menghadirkan demokrasi yang berjiwa negarawan.
Rakernas PKS 2025 yang digelar di Jakarta pada 10–12 November ini menjadi momentum penting untuk memperkuat konsolidasi internal partai dan arah perjuangan politik ke depan, dengan semangat melayani rakyat dan memperjuangkan keadilan sosial bagi seluruh bangsa Indonesia.