Berita Terbaru

PKS: Utang Proyek Kereta Cepat Harus Diselesaikan Tanpa Bebani APBN

Gambar
keseluruhan proyek kereta cepat belum menunjukkan multiplier effect ekonomi yang sebanding dengan besarnya biaya dan beban utang yang ditanggung.  “Dampak ekonomi jangka panjang masih belum terlihat signifikan. Butuh waktu lama agar proyek ini benar-benar memberikan manfaat nyata, terutama jika tidak diikuti dengan pengembangan wilayah dan optimalisasi pendapatan,” imbuhnya. Ke depan, Handi mengingatkan pemerintah agar tidak terjebak pada proyek-proyek ambisius dan berbiaya besar yang berisiko tinggi bagi keuangan negara. Ia menekankan pentingnya membuat skala prioritas pembangunan yang berorientasi pada kebutuhan rakyat banyak dan penguatan fundamental ekonomi nasional. “Pemerintah sebaiknya fokus memperkuat pembangunan sumber daya manusia, meningkatkan kualitas pendidikan dari dasar hingga perguruan tinggi, serta memperbaiki layanan kesehatan yang masih rendah,” ungkapnya. Selain itu, Handi mendorong agar pemerintah melakukan renegosiasi ulang terhadap utang dan bunga...

Sesalkan Tayangan yang Lecehkan Dunia Pesantren, PKS: Di Pesantren Ada Doa dan Keikhlasan Ulama

 

Jakarta— Ketua DPP PKS Bidang Pembinaan Keumatan dan Kerukunan Beragama, KH. Ali Akhmadi, menyampaikan keprihatinan mendalam atas tayangan di salah satu program Trans7 yang dinilai melecehkan dunia pesantren.

“Pesantren di Indonesia jumlahnya sangat banyak dan memiliki peran besar dalam membangun bangsa. Dunia pesantren memiliki dunianya sendiri, memiliki ciri khas yang dibangun oleh orang-orang mulia, para ulama, mereka yang tulus mengajarkan ilmu agama dengan penuh keikhlasan,” tegas KH. Ali Akhmadi dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (15/10/2025).

Menurutnya, siapa pun yang ingin berkomentar tentang dunia pesantren seharusnya memahami terlebih dahulu tentang kehidupan di pesantren, perjuangan para santri dan doa para kiai, serta nilai-nilai keikhlasan yang menjadi ruh pendidikan di dalamnya.

“Kalau orang luar yang tidak tahu seperti apa dunia pesantren, jerih payahnya, dan keikhlasannya, lalu berkomentar seenaknya, maka hal itu akan melukai dunia pesantren itu sendiri,” ujarnya.

KH. Ali Akhmadi yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Al Hayah Hayatuna dan alumni Pondok Pesantren Raudhlatul Ulum itu menyayangkan pihak Trans7 yang menayangkan konten yang tidak menghormati lembaga pendidikan Islam tradisional tersebut.

“Kami sangat menyayangkan tayangan tersebut. Kami meminta Trans7 untuk menertibkan dirinya dan menunjukkan tindakan nyata dalam menyikapi hal ini. Demikian juga kami mendorong KPI agar segera mengambil langkah tegas terhadap tayangan tersebut,” tegasnya.

Ia menambahkan, setiap pihak sebaiknya berhati-hati dalam berkomentar atau membuat konten mengenai hal-hal yang belum dipahami secara mendalam, terutama tentang pesantren yang memiliki kontribusi besar dalam mencetak generasi berakhlak dan cinta tanah air.

“Lebih baik tidak berkomentar tentang hal yang tidak kita ketahui. Hormatilah dunia pesantren, karena dari sanalah lahir para ulama, pendidik, dan pejuang bangsa,” tutupnya. (AJP)

Berita Populer

Komdigi Jadi Ujung Tombak Digital, Sekretaris PKS Sidoarjo Dorong Konten Positif dan Edukatif

PKS Sidoarjo Dorong Program Gizi Nasional: Lukman Hadi Pantau Kesiapan Makan Bergizi Gratis di Krembung

Catatan Relawan PKS: Saat Al Khoziny Ambruk